Islam dan Kearifan Lokal: Dilektika Faham dan Praktik Keagamaan Komunitas Kokoda-Papua dalam Budaya Lokal

Muhammad Rais Amin

Abstract


The community of Kokoda is a Muslim community of indigenous
Papuans. Their existence in the city of Sorong begins from their
migration from Inawatan, one of the hinterlands of West Papua.
Islam is a religion of the majority of this community and only a
few adherents are Christians. Both adherents are integrated in
the same environment. The topic of interest in this study is the
dialectic of Islam and the local wisdom that is understood and
practiced by this community. In addition, the local wisdom that
is practiced by both adherents is out of religious context, even the
wisdom which is conceived as “brotherhood” or “sapu sodara” is
preserved, maintained and preserved well until it ties emotional
connection of Kokoda tribe. This research aims to find the dialectic
of Islam and local wisdom in the context of religious understanding
of Kokoda community. Therefore, three methods are used for this
research namely observation, interview, and thick description.
The data is processed by phenomenology analysis technique which
is to uncover the social consciousness and collective consciousness
of a community. The results of this study show that in fact the
practice and religious understanding of the community of Kokoda
are from a single concept of “brotherhood” or “sapu sodara”.
Their knowledge of religious is based on trust and motivation. Meanwhile their practices are based on: 1) the establishment of
committees of religious activities, 2) participation in giving alms,
and 3) togetherness in ritual and ceremonial practices. There
are two forms of local wisdom of Kokoda community namely:
1) through behavior and 2) refers to the knowledge (cognitive).
The dialectic of religion and local wisdom in religious practices of
Kokoda also seen in two things: 1) inclusion of religious practices,
and 2) inter-religious acculturation.
Keywords: Religion (Islam), local wisdom, dialectics, ideology and
religious practices, Kokoda.

Komunitas Kokoda adalah komunitas muslim yang berasal dari
penduduk asli Papua. Eksistensinya di Kota Sorong diawali dengan
migrasi dari Inawatan, salah satu daerah pedalaman Papua Barat.
Islam merupakan agama mayoritas yang dianut oleh komunitas
ini dan hanya sebagian kecil saja penganut Kristiani. Keduanya
terintegrasi dalam lingkungan yang sama. Isu yang menarik dalam
kajian ini adalah adanya dialektika agama (Islam) dan kearifan
lokal yang dipahami dan dipraktikkan oleh komunitas ini. Selain
itu, adanya kearifan lokal yang dipraktikkan kedua penganutnya
[Islam-Kristen] di luar konteks agama, bahkan kearifan yang
dikonsepsikan “persaudaraan” atau “sapu sodara” itu dipelihara,
dijaga dan dilestarikan dengan baik hingga mengikat hubungan
emosional-kesukuan Kokoda. Riset ini bertujuan mencari
dialektika agama [Islam] dan kearifan lokal dalam konteks
pemahaman keagamaan komunitas Kokoda. Karenanya,
untuk mengupasnya digunakan tiga metode, yaitu observasi,
interview, dan thick description. Data tersebut diolah dengan
teknik analisis fenomenologi. Analisis ini untuk mengungkap
kesadaran sosial dan kesadaran kolektif dari suatu komunitas
tersebut. Hasil kajian ini menunjukkan bahwa ternyata praktik dan pemahaman keagamaan komunitas Kokoda bersumber dari
konsep tunggal “persaudaraan” atau “sapu sodara”. Pengetahuan
keagamaannya dilihat pada unsur kepercayaan dan motivasi.
Sedang praktiknya pada; 1) Pembentukan kepanitian kegiatankegiatan keagamaan. 2) Berpartisipasi memberikan sedekah,
dan 3) Bersama-sama dalam ritual dan seremonialnya. Ada dua
wujud kearifan lokal dari komunitas Kokoda; 1) Lewat Perilaku;
2) Mengacu pada pengetahuan (kognitif). Sedangkan, dialektika
agama dan kearifan lokal dalam praktik keagamaan Kokoda juga
dilihat dalam dua hal; 1) Inklusifitas praktik keagamaan dan 2)
Akulturasi budaya antar agama.
Kata Kunci : Agama (Islam), Kearifan Lokal, Dialektika, Faham
dan Praktik Keagamaan, Kokoda.

Full Text:

PDF

References


Athwa, Ali. Islam atau Kristenkah Agama Orang Irian, Jakarta:

Pustaka Da’i, 2004.

Data Biro Pusat Statistik (BPS) Papua tahun 2004,

Fitri, Wanda, Pluralisme di Tengah Masyarakat Santri Minang: Sebuah

Pengenalan Pluralitas Lokal di Sumatera Barat, dalam buku

“Agama dan Kearifan Lokal dalam Tantangan Global” oleh

Irwan Abdullah (ed.) Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008.

Haba, John, Revitalisasi Kearifan Lokal: Studi Resolusi Konflik di

Kalimantan Barat, Maluku dan Poso. (Jakarta: ICIP dan

Eropean Commision, 2007.

Simmel, Georg, “Money in Modern Culture”, Theory, Culture and

Society, London: Routledge.

Shri Ahimsa Putra, Hedy.“Pola Komunikasi Budaya Antar Etnis”,

Makalah yang disampaikan Pembinaan Teknis Sosial Budaya,

(Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Depdikbud:

Bogor, 16 Juni 1999.

Yazbeck Haddad, Yvonne. Agamawan dan Tantangan Pluralisme:

Kasus Islam. Dalam buku “Agama Empiris: Agama dalam

Pergumulan Realitas Sosial”. Yogyakarta; Pustaka Pelajar

dan LP2IF, 2002.

Wawancara dengan H. Yaasin, Imam Masjid Babul Jannah Kokoda,

tanggal 25 Agustus 2009, di Kompleks Kokoda, km. 8.

Wawancara dengan Idris Wugaje, Kepala Suku Kokoda, pada tanggal

Agustus 2009 di Kompleks Kokoda, km.8 Kota Sorong.

Wawancara dengan H. Muhiddin, Lurah Kelurahan Remu Selatan,

pada tanggal 05 Agustus 2009 di Kantor Kelurahan Remu

Selatan, Distrik Sorong Timur.

Wawancara dengan Musa Maratar, Pendeta GKI Kokoda pada

tanggal 06 September 2009 di Kompleks Kokoda km. 8

Kota Sorong.

Wawancara dengan Ibrahim, Raja Kokoda pada tanggal 20 Agustus

di Komplek Kokoda km. 8 Kota Sorong




DOI: http://dx.doi.org/10.47466/hikmah.v11i1.145

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.

ALHIKMAH Islamic Studies Institute (STAI ALHIKMAH) Jakarta Jl. Jeruk Purut No. 10 Cilandak Timur Pasar Minggu Jakarta Selatan 12650 Telp/Fax. (021) 7890521 E-mail: staialhikmahjakarta10@gmail.com/jurnal_hikmah@yahoo.com