Transformasi Pondok Pesantren dalam Menanggulangi Radikalisme Agama Pada Pondok Pesantren Daerah Penyangga Ibu Kota Jakarta
Abstract
schools in tackling religious radicalism in Islamic boarding
schools in the capital city of Jakarta. This article uses descriptive
methods to obtain the whole picture of the problems found in
the field. The unit of analysis used is The Leader or Pak Kyai,
Teachers and Students, Santri. The findings in this article are:
First, Transforming the purpose of Islamic boarding schools in
overcoming religious radicalism in Islamic boarding schools in the
capital city of Jakarta by trying to create and develop Muslim
personalities who believe and worship unto Allah, good behavior
& character and being useful for society. Islamic boarding schools
guide students to become adult students, act and think critically
and responsibly, also foster an attitude of mutual respect and
appreciate for distinctive cultural, customs, race and every other
person’s abilities. Second, the transformation of the Islamic
boarding school curriculum in overcoming religious radicalism
in Islamic boarding schools in the capital city of Jakarta by
using a curriculum that teaches the science of comparative
Mazhab, so not to give the impression of exclusivity from other
thoughts. Third, Transformation of teaching methods in Islamic
~ HIKMAH, Vol. XIV, No. 1, 2018
boarding schools to overcoming religious radicalism in Islamic
boarding schools in Jakarta’s capital city by increasing the use
of cooperative learning or teaching methods designed to educate
group cooperation. Besides being developed to achieve academic
learning achievements, the method is also effective in developing
social skills and encourages respect for the opinions of others so
that it becomes a way to overcome religious radicalism towards
Santri.
Keywords: Islamic Boarding School, Religius Radicalism
Artikel ini mengenai transformasi pondok pesantren dalam
menanggulangi radikalisme agama pada pondok pesantren
daerah penyangga ibu kota Jakarta. Artikel ini menggunakan
metode deskriptif untuk memperoleh gambaran secara
keseluruhan permasalahan yang ditemukan di lapangan. Unit
analisis yang digunakan adalah Pengasuh atau Kyai Pondok
Pesantren, Guru dan Santri. Temuan dalam artikel ini adalah:
Pertama, Transformasi tujuan pondok pesantren dalam
menganggulangi radikalisme agama di pondok pesantren daerah
penyangga ibu kota Jakarta yaitu dengan berusaha untuk
menciptakan dan mengembangkan kepribadian muslim yang
beriman dan bertaqwa kepada Allah Swt, berakhlak mulia dan
bermanfaat bagi masyarakat. Pesantren membimbing santri agar
menjadi santri dewasa, bertindak dan berpikir secara kritis dan
bertanggung jawab, juga menumbuhkan sikap saling menghargai
dan menghormati setiap perbedaan budaya, adat istiadat,
ras dan setiap kemampuan orang lain. Kedua, Transformasi
kurikulum pondok pesantren dalam menganggulangi radikalisme
agama di pondok pesantren daerah penyangga ibu kota Jakarta
dengan memasukkan kurikulum yang mengajarkan kepada
ilmu perbandingan mazhab, sehingga tidak memberi kesan
eksklusifisme dari pemikiran lain. Ketiga, Transformasi metode
pengajaran pondok pesantren dalam menganggulangi radikalisme
agama di pondok pesantren daerah penyangga ibu kota Jakarta
dengan memperbanyak penggunaan pembelajaran kooperatif
atau metode pengajaran yang dirancang untuk mendidik kerja
sama kelompok. Di samping dikembangkan untuk mencapai
prestasi hasil belajar akademik, metode itu juga efektif untuk
mengembangkan keterampilan sosial serta mendorong untuk
menghormati pendapat orang lain sehingga menjadi cara untuk
menanggulangi radikalisme agama pada santri.
Kata Kunci: Pondok Pesantren, Radikalisme Agama
Full Text:
PDFReferences
Abuddin Nata, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana Prenada
Media Group, 2000), cetakan ke-1.
Allison Cumming-McCann, Multicultural Education Connecting
Theory to Practice, Volume 6, Issue B February 2003, NCSA
AL.
Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam,
Jakarta: Ciputra Press, 2002.
Azyumardi Azra, Pergolakan Politik Islam, (Jakarta: Paramadina,
, cetakan ke-1.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa
Indonesia
Crow and Crow, Pengantar Ilmu Pendidikan, (yogyakarta: Rake
Sarasin, 1990), Edisi III
H.AR, Tilaar, Pendidikan, Kebudayaan dan Masyarakat Madani
Indonesia, (Bandung: Penerbit Rosda Karya, 2002)
Hasan Langgulung, Asas-asas Pendidikan Islam, (Jakarta: Pustaka
al-Husna, 1987), cetakan ke-1
John M. Echols dan Hassan Sadily, Kamus Inggris Indonesia,
(Jakarta: Gramedia, 1992), cetakan ke-XX
Lexy J.Moleong, Metodologi Artikel Kualitatif (Bandung: Remaja
Rosdakara, 2001)
M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam: Suatu Tinjauan Teoretis dan Praktis
Berdasarkan Pendekatan Interdisipliner, (Jakarta: Bina
Aksara, 1991), cetakan ke-1
M. Djawsidi al-Hamdani, Introduksi Kurikulum Pendidikan
Multikulturalisme di Pondok Pesantren, dalam jurnal Tajdid
Nomor 18 tahun xii/2005
Matthew B.Miles and Michael A.Huberman, Qualitative Data
Analysis, A Sourcebook ofNew Methods (Beverly Hills Page Publications, 1984)
Melani Budianta, Multikulturalisme dan Pendidikan Multikultural:
Sebuah Gambaran Umum, dalam Burhanudin (ed.), Mencari
Akar Kultural Civil Society di Indonesia, (Jakarta: Indonesia
Institute for Civil Society, 2003)
Nuhrison M. Nuh (ed.), Peranan Pesantren dalam Mengembangkan
Budaya Damai, ( Jakarta: Badan Litbang dan Diklat
Kementerian Agama, 2010)
Nur Cholis Madjid, Bilik-bilik Pesantren; Sebuah Potret Perjalanan,
(Jakarta: Paramadina, 1992)
Purwadarminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:
Depdikbud, 1990)
R. Soogarda Poerbakawatja dan AH. Harahap,Ensiklopedi
Pendidikan,(Jakarta:Gunung Agung 1982), Cet.III
Ramayulis, Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta : Kalam Mulia,
-------------, dan Samsu Nizar, Filsafat Pendidikan Islam Telaah Sistem
Pendidikan dan Pemikiran Para Tokohnya, Jakarta : Kalam
mulia, 2009
Samsul Nizar dan Zainal Efendi Hasibuan, Hadits Tarbawi, Jakarta:
Kalam Mulia, 2011, cet. ke-1
Septi Gumiandari, “ Transformasi Pesan Santri Vis-a-Vis
HegemoniModernitas”, dalam Said Agil Siradj, et.al, Pesantren
Masa Depan WacanaPemberdayaan dan Transformasi
Pesantren, (Bandung: Pustaka Hidayah, 1999)
Soryono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, (Jakarta: Raja
Grafindo Persada,1997), Cet. XXIII
Sukardi, Metode Artikel Pendidikan, Kompetensi dan Prakteknya
(Jakarta: Bumi Aksara, 2003)
Syamsul Ma’arif, M.Ag, Islam dan Pendidikan Pluralisme
(Menampilkan Wajah Islam Toleran Melalui Kurikulum PAI Berbasis Kemajemukan), Disampaikan dalam Annual
Conference Kajian Islam di Lembang Bandung tanggal 26-
November 2006.
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia,
Jakarta: Balai Pustaka, 2001, Cet. ke-1, ed. ke-3
Thalib Kasan, Teori dan Aplikasi Administrasi Pendidikan, (Jakarta:
Studia Press, t.t)
Yusuf al-Qardhawi, al-Shahwah al-Islamiyah bayn al-Juhud wa al-
Tatarruf. (Cairo: Daar al-Syuruq, 2003), cetakan ke-1
Zamakhsari Dhofier, Tradisi Pesantren, (Jakarta: LP3ES, 1983)
DOI: http://dx.doi.org/10.47466/hikmah.v14i1.98
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.
ALHIKMAH Islamic Studies Institute (STAI ALHIKMAH) Jakarta Jl. Jeruk Purut No. 10 Cilandak Timur Pasar Minggu Jakarta Selatan 12650 Telp/Fax. (021) 7890521 E-mail: staialhikmahjakarta10@gmail.com/jurnal_hikmah@yahoo.com